Abstract:
Latar belakang : Pneumonia merupakan peradangan pada paru yang dapat
menimbulkan mortalitas dan morbiditas yang tinggi. Pneumonia dapat disebabkan
oleh mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur dan parasit. Pneumonia
nosokomial menjadi penyebab paling umum urutan kedua di rumah sakit dan
memiliki angka kematian karena infeksi 20%-60% yang dapat disebabkan oleh
bakteri Staphylococcus aureus, Klebsiella pneumoniae dan Pseudomonas
aeruginosa. Antibiotik merupakan obat yang digunakan untuk mengatasi bakteri
penyebab pneumonia nosokomial. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat
menimbulkan efek samping, toksisitas serta terjadi resisten bakteri terhadap
antibiotik. Peresepan antibiotik dapat diberikan berdasarkan data sensitivitas dan
pengalaman empiris. Terapi antibiotik dapat disesuaikan dengan bakteri penyebab
pneumonia nosokomial dan sensitivitas terhadap antibiotik sehingga dapat
digunakan sebagai pemilihan terapi. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui karakteristik bakteri penyebab dan uji sensitivitas antibiotik pada
pneumonia nosokomial di RSUP Haji Adam Malik Medan. Metode : Rekam
medis. Hasil : Bakteri penyebab pneumonia nosokomial yang paling banyak
ditemui adalah bakteri Gram negatif Klebsiella pneumoniae sebesar (32,3%) dan
Gram positif Staphylococcus aureus sebesar (9,7%). Hasil dari uji sensitivitas
antibiotik pada bakteri Gram negatif mayoritas sensitif terhadap Amikacin,
Tigecycline, Meropenem dan golongan Sefalosporin generasi keempat sehingga
dapat digunakan. Hasil dari uji sensitivitas antibiotik pada bakteri Gram positif
sensitif terhadap Clindamycin dan Linezolid sehingga dapat digunakan sebagai
pemilihan terapi. Kesimpulan : Pada penelitian ini bakteri Gram negatif lebih
banyak ditemukan sehingga tatalaksana awal dapat diberikan terapi empiris
hingga hasil kultur bakteri keluar, setelah hasil kultur keluar maka tatalaksana
pemberian antibiotik sesuai dengan pola kuman dan pola antibiotiknya.