Abstract:
Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia dan salah satu komplikasi yang dapat disebabkan oleh DM adalah gangguan pendengaran, terutama tuli sensorineural. Pada pasien DM tipe 2 yang HbA1c tidak terkontrol akan mengalami gangguan pendengaran yang mana DM ini sendiri akan merusak saraf pendengaran yang biasa disebut sebagai neuropati saraf pendengaran. Adapun tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara HbA1c dengan gangguan pendengaran sensorineural pada pasien DM tipe 2. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross-sectional terhadap 40 pasien DM tipe 2 yang berusia 40-65 tahun dilakukan di Klinik Iman Martubung. Hasil: Didapatkan sampel paling banyak adalah perempuan dengan usia 51-60 tahun (62,5%). Hasil pemeriksaan didominasi oleh HbA1C ≥ 6,5 % dan memiliki gangguan pendengaran sensorineural sebanyak 28 orang (87,5%) dan hubungan antara HbA1C dengan gangguan pendengaran sensorineural pada pasien DM tipe 2 dengan teknik analisis menggunakan uji fisher’s exact dengan nilai (p=0,008) didapatkan hasil yang bermakna antara HbA1c dengan gangguan pendengaran sensorineural pada pasien DM tipe 2