Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tutur ketidaksantunan berbahasa pada
berita online khususnya pada berita online tentang penyebaran
Omicron“Pandemi Covid-19 tahap 3”. Objek formal penelitian yaitu mengenai
penggunaan kata yang menggunakan Teori Geoffrey Leech sebagai acuan, dan
objek material yang berupa maksim kebijaksanaan, maksim kedermawanan,
maksim penghargaan, maksim kesederhanaan, maksim penghargaan, maksim
pemufakatan, dan maksim kesimpatian. Objek bahan penelitian di latar
belakangi permasalahan tuturan bahasa yang terdapat makna implicit sebagai
bahasa komunikasi yang digunakan dalam percakapan oleh watrawan dan
narasumber pada saat proses wawancara. Penelitian ini memiliki tujuan untuk
mengetahui analisis ketidaksantunan berbahasa melalui kajian pragmatik.
Metode yang digunakan yakni penelitian deskriptif dalam bentuk kualitatif serta
menggunakan teknik simak catat.Instrument penelitian ini dilakukan dengan
studi dokumentasi dengan data mengamati bahasa yang digunakan dalam berita
online mengenai covid-19.Hasil dari analisis data penelitian ini menunjukkan
banyak penggunaan bahasa yang kurang santun untuk digunakan dalam beita
online. Dengan menggabungkan enam maksim memperoleh datasebanyak
81tuturan dan diperoleh 14 tuturan yang melanggar kesantunan berbahasa,
diantaranya terdiri dari 3 makasim kebijaksanaan, 2 maksim kedermawanan, 2
maksim pujian, 3 maksim kerendahan hati, 3 maksim pemufakatan, 1 maksim
kesimpatian.