PENGARUH PENGGUNAAN ABU SEKAM PADI DAN KAPUR SEBAGAI BAHAN PENGGANTI SEMEN TERHADAP KUAT TARIK PADA BETON

Abstract

Semakin meluasnya pembangunan yang menggunakan beton sebagai bahan utama dalam pembangunan konsruksi di Indonesia dan semakin berkembangnya teknologi zaman yang membuat penelitian tentang beton semakin banyak, maka Sebagai negara agraris, Indonesia merupakan negara penghasil padi. Proses penggilingan padi menghasilkan limbah sekam padi yang biasanya digunakan sebagai bahan bakar alternatif untuk pembakaran batubata atau dibakar begitu saja di area penggilingan padi. Proses pembakaran tersebut menghasilkan sekam padi berupa abu sekam padi yang selama ini belum banyak dimanfaatkan selain untuk keperluan abu gosok. Abu sekam padi di aplikasikan dengan kapur (Ca) sebagai bahan pengganti semen, karena abu sekam padi sendiri mengandung sangat banyak silica dan kapur juga mengandung kalsium yang tentu saja dua bahan ini bisa dibuat sebagai bahan pengganti semen. Penelitian ini bertujuan mengetahui kuat tarik belah dan kuat tekan beton normal dengan beton campuran ASP dan kapur sebagai bahan pengganti semen pada umur beton 28 hari. Persentase campuran ASP yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 50%, 30%, 20%. Sebagai bahan tambahan pengganti semen, maka dipakai kapur dengan persentase campuran sebesar 50%, 70%, 80%. Penelitian menggunakan benda uji yang berupa silinder dengan ukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm, dengan sampel 16 buah beton dan 4 (tiga) variasi yang masing masing variasi berjumlah 4 sampel. Pengujian yang dilakukan pada campuran beton adalah kuat tarik belah beton. Dari hasil penelitian diperoleh, kuat tarik belah rata - rata yaitu ASP 50% dan Ca 50% = 3.28 MPa, ASP 30% dan Ca 70% = 1.97 MPa, ASP 20% dan Ca 80% = 3.13 MPa.