Abstract:
Latar belakang : Akne vulgaris (AV) merupakan penyakit kulit yang ditandai dengan peradangan kronis folikel pilosebasea. Bakteri utama yang menyebabkan AV yaitu akibat bakteri Cutibacterium acnes. Daun afrika (Vernonia amygdalina Del.) adalah tumbuhan yang berasal dari benua Afrika dan negara yang beriklim tropis salah satunya adalah Indonesia. Daun afrika (Vernonia amygdalina Del.) diketahui memiliki kandungan senyawa kimia flavanoid, glikosida, saponin, tannin dan triterpenoid/steroid yang memiliki efek sebagai antibakteri. Tujuan : Untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun afrika (Vernonia amygdalina Del.) terhadap zona hambat pertumbuhan bakteri Cutibacterium acnes. Metode : Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan desain post test control grup design dan jumlah sampel 24 bakteri Cutibacterium acnes dalam 6 kali pengulangan. Hasil : Dalam 24 jam perlakuan konsentrasi ekstrak daun afrika (Vernonia amygdalina Del.) 20%, 30% dan 40% menunjukkan hasil efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri Cutibacterium acnes dengan rata-rata zona hambat pada konsentrasi 20% sebesar 5,33mm, konsentrasi 30% sebesar 8,83mm dan konsentrasi 40% sebesar 11mm. Kesimpulan : Ekstrak daun afrika (Vernonia amygdalina Del.) konsentrasi 20%, 30% dan 40% efektif sebagai antibakteri pada pertumbuhan bakteri Cutibacterium acnes. Zona hambat ekstrak daun afrika (Vernonia amygdalina Del.) pada konsentrasi 40% yang paling efektif untuk menghambat pertumbuhan bakteri Cutibacterium acnes.