dc.description.abstract |
Penerapan Pendekatan konseling behavioral merupakan bentuk layanan
bimbingan dan konseling khusus antara peserta didik (klien) dengan konselor dan
mendapat layanan langsung tatap muka (secara perorangan) dalam rangka
pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi yang di derita peserta didik
(klien) dalam melakukan aktivitas nya di sekolah. Ada beberapa hal yang
menyebabkan anak berperilaku hipoaktivisme, diantaranya anak memiliki rasa
kurang percaya diri, sulit bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, cenderung
pendiam dan pasif dan penyendiri. Gejala hipoaktif ini bisa juga timbul pada
remaja karena faktor bawaan (trait). Orang-orang yang berbakat pendiam atau
pemalu atau tertutup dengan sendirinya akan tampak lebih hipoaktif dari remajaremaja
lainnya. Adapun tujuan penerapan layanan ini untuk mengetahui
Penerapan Pendekatan Konseling Behavioral Melalui Teknik Shaping Untuk
Mengatasi Perilaku Hipoaktivisme siswa kelas VIII di SMP MUHAMMADIYAH
05 MEDAN Tahun Pembelajaran 2016/2017. Kemudian instrumen yang
digunakan dalam observasi dan wawancana. Dari hasil penelitian yang dilakukan
di SMP MUHAMMADIYAH 05 MEDAN. Maka diperoleh data siswa yang
berperilaku hipoaktivisme (kurang aktivitasnya siswa). Setelah terlaksana layanan
konseling individual terhadap perilaku hipoaktivisme siswa kelas VIII di SMP
MUHAMMADIYAH 05 MEDAN peneliti melihat adanya perubahan dalam
perilaku siswa yang mulai meningkat dengan lingkungan sekolah nya. Ini berarti
Penerapan Pendekatan Konseling Behavioral Melalui Teknik Shaping Untuk
Mengatasi Perilaku Hipoaktivisme Siswa berhasil dilakukan. |
en_US |