Abstract:
Pendahuluan :Sayuran berpotensi untuk sumber penularan Soil Transmitted Helminth bisa melalui tanah yang digunakan dalam budi daya sayuran, dan air merupakan media transmisi yang penting. Kebiasaan pemakaian tinja sebagai pupuk kebun (di berapa daerah tertentu) dalam penyebaran infeksi. Masyarakat Indonesia mempunyai kebiasaan memakan sayuran dalam bentuk lalapan untuk campuran makanan lain. Kebiasaan memakan sayuran mentah (lalapan) jika dalam pencucian kurang baik memungkinkan masih adanya telur cacing, pada sayuran mentah tersebut. Tujuan penelitian ini adalah Membuktikan apakah terdapat kontaminasi telur Soil Transmitted Helminth pada sayuran mentah yang digunakan pedagang ayam penyet di Kecamatan Medan Teladan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan Metode dekskriptif dengan pendekatan laboratorik dan desain cross sectional. Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel total sampling.
Dari Hasil penelitian didapatkan jenis sayuran terbanyak kontaminasi STH pada sayuran kemangi dengan hasil positif telur Ascaris lumbricoides sebanyak 10 (11,4%), Tricuris trichiura sebanyak 2 (2,4%) dan cacing tambang sebanyak 1 (1,1%). Sedangkan kontaminasi STH terbanyak pada jenis telur cacing Ascaris lumbricoides sebanyak 13 (14,7%), sedangkan telur cacing Tricuris trichiura sebanyak 3 buah (3,4%) dan cacing tambang sebanyak 1 buah (1,1%). Kesimpulan yang didapat bahwa dijumpai STH pada sayuran mentah pada penelitian ini.