Abstract:
Besar daya keluaran yang dihasilkan dari proses konversi cahaya matahari
menjadi listrik pada penggunaan photovoltaic, ditentukan oleh beberapa kondisi.
Seperti tingginya suhu dan kelembaban di sekitar panel surya dapat
mempengaruhi performa panel surya. Dalam penelitian ini, untuk
mempermudahkan media pemantauan dari kinerja panel surya dari jarak jauh
digunakan sistem Internet of Things yang menggunakan Sensor DHT22 sebagai
pendeteksi suhu dan kelembaban, Sensor INA219 sebagai pendeteksi arus dan
tegangan DC, dan sensor LDR sebagai pendeteksi besarnya intensitas cahaya
matahari dengan penggunaan NodeMCU ESP8266 sebagai otak dari sistem yang
dapat mengirimkan hasil pengukuran data ke platform blynk sebagai media
penampil data dari alat monitoring suhu dan kelembaban terhadap daya output
panel surya dengan tampilan web dan mobile dashboard. Tahap penelitian ini
dimulai dengan merancang alat berupa rancangan hardware dan software sistem
untuk menguji tingkat keberhasilan sistem, selanjutnya melakukan perancangan
pada platform blynk dengan pemrograman yang dipusatkan pada NodeMCU
ESP8266 yang sudah dikoneksikan pada jaringan internet. Hasil menunjukan
bahwa tingginya suatu suhu dan perubahan temperatur yang sangat cepat serta
tingginya tingkat kelembaban dan intensitas cahaya dapat mempengaruhi daya
keluaran dari produksi panel surya yang menunjukan hasil rata-rata daya output
panel surya tertinggi dengan daya keluaran sebesar 32,05W, suhu 35,69⁰C,
kelembaban sebesar 64,39%, tegangan 15,60V, arus sebesar 2,03A, dan intensitas
cahaya sebesar 99,75%. Sedangkan rata-rata daya output panel surya terendah
sebesar 19,96 W, suhu 34,93⁰C, kelembaban 68,44%, tegangan 14,86 V, arus
sebesar 1,3A, dan intensitas cahaya sebesar 94,25%.