dc.description.abstract |
Kota Medan menjadi salah satu kota terpadat ketiga di Indonesia dan menjadi penyebab penumpukan kendaraan dibeberapa simpang, salah satunya adalah perempatan di persimpangan jalan Williem Iskandar. Hasil kajian ini diharapkan dapat memodelkan secara akurat dan mengalisis kinerja persimpangan jalan Williem Iskandar serta memberi alternatif solusi untuk meningkatkan kinerja persimpangan dan keefektifan persimpangan setelah diberikan persinyalan. Adapun metode yang digunakan dalam menunjang kegiatan kajian di persimpangan jalan Williem Iskandar ini meliputi studi literatur, survei lokasi, pengambilan dan pengumpulan data sesuai dengan panduan PKJI tahun 2014, serta pemodelan arus lalu lintas menggunakan aplikasi PTV Vissim Student Version 9.0. Pada persimpangan jalan Williem Iskandar digunakan analisa berdasarkan PKJI tahun 2014 dan direncanakan penggunaan APILL dengan dua fase dan empat fase. Dari perencanaan tersebut, didapatkan hasil pada perencanaan penggunaan APILL dengan dua fase sebesar H US 11 detik, H BT 15 detik, dan hasil perencanaan pada penggunaan APILL dengan empat fase sebesar H U 71 detik, H S 82 detik, H T 100 detik, H B 117 detik. Dari hasil yang telah dianalisis dan telah dilakukan percobaan menggunakan aplikasi PTV Vissim Student Version 9.0, dapat disimpulkan bahwa pada persimpangan jalan Williem Iskandar dapat diberi APILL dengan dua fase karena tingkat pelayanan yang terjadi pada simpang berada di tingkat D dengan arus mendekati stabil, kecepatannya masih dapat dikendalikan, serta volume per kapasitas masih dapat di tolerir. Pemberian APILL pada simpang dengan empat fase tidak dapat dilakukan karena berada pada tingkat pelayanan F yang mana arus terlalu dipaksakan, kecepatannya rendah, volume yang terjadi pada simpang di atas kapasitas, dan antrian yang terlalu panjang. |
en_US |