Abstract:
Semakin meningkatnya kebutuhan pakan ternak sapi mendorong masyarakat
untuk mencari inovasi baru dalam memberi pakan ternak yang berkualitas untuk
ternak mereka salah satunya dengan memanfaatkan limbah tanaman sawit yaitu
pelepah sawit. Pelepah sawit yang dibuang pasca panen dan telah menjadi limbah
ternyata menjadi sumber pakan ternak baru bagi para peternak sapi atau kambing
dengan melakukan proses pencacahan. Hambatan dalam pemanfaatan pelepah
kelapa sawit ini yaitu sifat fisik pelepah sawit yang keras dan besar sehinggga
sulit untuk dimanfaatkan langsung sebagai pakan ternak. Sehingga diperlukan
teknologi untuk mengelolah pelepah kelapa sawit agar bisa dimanfaatkan, salah
satunya dengan teknologi pencacahan. Mesin pencacah pelepah sawit adalah
sebuah alat yang digunakan untuk mencacah atau menghancurkan pelepah sawit
menjadi serbuk yang halus. Alat dan bahan yang digunakan adalah mesin
pencacah, timbangan, stopwatch, jangka sorong, obeng, kunci pas dan ring dan
pelepah sawit. Penelitian dilakukan dengan melakukan pengamatan percobaan
pencacahan pelepah sawit dengan memvariasikan putaran mesin yaitu 1310 rpm,
1612 rpm dan 1708 rpm dengan 3 kali pengulangan setiap pengujiannya, yang
bertujuan untuk mencari kapasitas kerja mesin yang terbaik. Dari hasil
pengamatan kecepatan putaran mesin sangat berpengaruh pada hasil unjuk kerja
mesin pencacah, baik dari kapasitas, rendemen hasil cacahan dan persentase hasil
ukuran cacahan. Putaran mesin yang paling cepat terhadap waktu pencacahan
adalah putaran 1708 rpm serta memiliki kapasitas yang paling besar yaitu 93,52
kg/jam dan menghasilkan persentase ukuran hasil cacahan ≤ 50 mm yang terbaik
yaitu 98,3 % sesuai dari SNI 7580 : 2010 dan menghasilkan rendemen cacahan
sebesar 90,7 %.