Abstract:
Peroses pemesinan dilakukan dengan cara membuang bagian benda kerja yang tidak digunakan menjadi geram (chips), sehingga berbentuk benda kerja. Frais merupakan salah satu proses pemesinan yang banyak digunakan untuk pembuatan komponen. Proses kerja mesin frais adalah dengan cara menyayat/memakan benda kerja menggunakan alat potong bermata banyak yang berputar (multipoint cutter). Cairan pendingin merupakan cairan yang digunakan untuk mendiginkan dan melumasi antara pahat dan benda kerja saat proses pemesinan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisa kekasaran permukaan proses milling alumunium alloy terhadap pengaruh pendingin.Pada penelitian ini menggunakan cairan pendingin dromus, dexlite, dan minyak tanah. Dengan kecepatan gerak pemakanan 47 mm/menit, kedalaman pemakanan 0.5 mm, dan kecepatan putaran 1250 Rpm,dan pengujian kekasaran ini menggunakan alat Surface Roughnes Test. Pada penggunaa cairan pendingin dromus didapatkan nilai Ra = 1.441 μm. Pada penggunaan cairan pendingin dexlite didapatakan nilai Ra = 1.353 μm. Pada penggunaan cairan pendinginan cairan pendingin minyak tanah didapatkan nilai Ra = 0,757 μm. Dari hasil yang didapatkan maka dapat dilihat penggunaan cairan pendingin minyak tanah paling baik.