Abstract:
Transportasi merupakan kebutuhan pokok bagi setiap kalangan, yang
berfungsi untuk memindahkan penumpang dan barang dari suatu tempat ketempat
lain dan mempermudah hubungan dengan tempat lain. Salah satu cara untuk
memenuhi kebutuhan pelayanan jasa transportasi yaitu dengan penyediaan
pelayanan angkutan kota. Dalam mewujudkan Efektivitas Pengawasan Internal
Dinas Perhubungan Dalam Rangka Optimalisasi Jaminan Keselamatan
Penumpang Angkutan Umum di Kota Medan, dimana pelayanan angkutan kota
yang baik terhadap masyarakat, strategi merupakan hal yang sangat penting.
Demikian pula Dinas Perhubungan Kota Medan memiliki strategi dalam
meningkatkan pelayanan angkutan kota di Kota Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah Efektivitas
Pengawasan Internal Dinas Perhubungan Dalam Rangka Optimalisasi Jaminan
Keselamatan Penumpang Angkutan Umum di Kota Medan dalam meningkatkan
pelayanan angkutan kota di Kota Medan. Metode penelitian yang digunakan
adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah melalui wawancara, observasi, dan
dokumentasi terkait dengan strategi dalam meningkatkan pelayanan angkutan
kota. Data dianalisis secara kualitatif dengan pendekatan teori meningkatkan
kinerja pelayanan publik David Osborne yang mempunyai 5 indikator yaitu;
strategi inti, strategi konsekuensi, strategi pelanggan, strategi pengawasan, dan
strategi budaya.
Strategi Dinas Perhubungan Kota Medan dalam meningkatkan
“Efektivitas Pengawasan Internal Dinas Perhubungan Dalam Rangka Optimalisasi
Jaminan Keselamatan Penumpang Angkutan Umum di Kota Medan. Pelayanan
angkutan kota di Kota Medan adalah dengan menerapkan Standar Pelayanan
Minimal berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 98 Tahun 2013
dan Nomor PM 29 Tahun 2015. Strategi Dinas Perhubungan secara umum belum
berjalan dengan baik, karena kondisi dilapangan tidak mendukung untuk
terlaksananya strategi yang dijalankan. Hal ini terkait dengan strategi inti, strategi
konsekuensi, strategi pelanggan, strategi pengawasan, dan strategi budaya.