Abstract:
Pendahuluan : Perubahan gaya hidup masyarakat menjadi pola hidup yang tidak sehat telah mendorong terjadinya berbagai penyakit yang mempengaruhi metabolisme tubuh. Salah satu diantaranya adalah penyakit asam urat atau yang disebut hiperurisemia. Hiperurisemia adalah keadaan dimana terjadi peningkatan kadar asam urat di atas normal. Pada sebagian besar penelitian disebut sebagai hiperurisemia jika kadar asam urat lebih dari 7,0 mg/dl pada laki-laki dan lebih dari 6,0 mg/dl pada perempuan. Secara umun kandungan seledri (Apium graveolens linn) terdiri, fenol (flavonoid) yang bekerja untuk memotong jalur metabolisme purin.seledri juga mengandung apiin dan apigenin yang bekerja sebagai diuretic yang berfungsi mengeluarkan purin dari ginjal, sehingga kadar asam urat bisa menurun. Metode: Penelitian ini menggunakan studi eksperimen dengan metode pretest dan posttest dimana sampel yang digunakan sebanyak 36 orang yang dibagi atas kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, sampel merupakan lansia ≥ 60 tahun yang mengikuti program program pengelolaan penyakit kronik di klinik IMAN, Martubung Hasil: hasil penelitian pada kelompok eksperimen menunjukkan rata-rata kadar asam urat pada pretest 8.533 mg/dl dan posttest 6.516 mg/dl. Terdapat penurunan kadar asam urat sebesar 2.017 mg/dl pada kelompok eksperimen, pada kelompok Kontrol hasil rata-rata kadar asam urat pada pretest 7.696 dan posttest 7.494 dengan penurunan sebesar 0.202 mg/dl Kesimpulan: Terdapat pengaruh ekstrak seledri (Apium gravolens Linn) terhadap penurunan kadar asam urat pada lansia di klinik IMAN.