dc.description.abstract |
Perencanaan dan perancangan bangunan struktur beton bertulang tahan gempa di
Indonesia diatur dalam SNI 1726-2019, SNI 1727-2020 dan SNI 2847-2019.
Dalam merencanakan struktur gedung banyak faktor yang mempengaruhi, salah
satunya adalah perbedaan jenis tanah berpengaruh pada resiko ketahanan
bangunan saat terjadi gempa dimana pada setiap jenis tanah memiliki karakteristik
yang berbeda. Dalam jurnal ini terdapat 3 model struktur gedung kantor 10 lantai
dengan sistem SRPMK. Model pertama yaitu struktur 10 lantai di atas tanah lunak
(SE), model kedua struktur 10 lantai di atas tanah sedang (SD), dan model ketiga
struktur 10 lantai di atas tanah keras (SC). Struktur menggunakan beton bertulang
dengan input beban yang sama dan berdasarkan analisa linier gempa metode
respon spektrum. Berdasarkan hasil analisa menggunakan bantuan program
analisa struktur, didapat nilai gaya geser pada model 1 (X = 3644 ; Y = 3716),
model 2 (X = 2948 ; Y = 3006), dan model 3 (X = 2415 ; Y=2463). Hasil analisis
desain tulangan balok pada model 1 menggunakan tulangan longitudinal 19 D19,
untuk model 2 menggunakan tulangan longitudinal 17 D19, untuk model 3
menggunakan tulangan longitudinal 15 D19. Hasil desain tulangan kolom pada
model 1 menggunakan tulangan longitudinal 40 D22, untuk model 2
menggunakan tulangan longitudinal 32 D22, untuk model 3 menggunakan
tulangan longitudinal 24 D22. Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat bahwa
semakin keras tanah tempat struktur maka semakin kecil pula gaya gempanya, hal
ini karena disebabkan oleh faktor yang mempengaruhi adalah nilai koefisien
respon seismik (Cs) yang ditentukan dari nilai Sd1 |
en_US |