dc.description.abstract |
Permasalahan yang terjadi pada sistem drainase Kota Binjai yaitu setiap tahunnya
selalu tergenang air, khususnya pada musim penghujan. Pada sejumlah saluran
drainase, baik yang ada dalam lingkaran rumah maupun saluran induk begitu
hujan besar terjadi air meluap keluar dan menggenangi ruas jalan faktor yang
mempengaruhi daya tampung air tersebut, salah satunya adalah banyak saluran
yang sudah menebal endapan lumpurnya. Oleh karena itu dalam kajian ini yang
akan dibahas kondisi dari drainase yang terdapat di salah satu kelurahan dalam
kecamatan Binjai Utara yaitu di kawasan Kelurahan Nangka (di jalan SM Raja).
Luas daerah yang diteliti 9 Ha, tinggi genangan mencapai ±40 cm, dan lamanya
genangan mencapai ±5 jam. Dari hasil survei dilapangan didapat data-data saluran
drainase eksisting yaitu, untuk drainase primer adalah lebar atas 0,9 me, tinggi 0,8
m, lebar bawah 0,5 m, dan panjang saluran 1000 m, untuk drainase sekunder
memiliki ukuran yang beragam. Pada penelitian ini digunakan metode Ej Gumbel
dari hasil analisa didapat nilai debit (Q) rancangan untuk kala ulang 2, 5, dan 10
tahun yaitu Q2 = 0,625 m³/detik, Q5 = 0,869 m³/detik, Q10 = 1,030 m³/detik, dari
hasil analisa didapat bahwasannya saluran drainase primer mampu untuk
menampung besarnya debit curah hujan. Tetapi pada kenyataannya pada saat
musim penghujan tiba saluran drainase primer ini tidak mampu menampung
besarnya curah hujan, maka terjadilah genangan. Untuk itu diperlukan adanya
pengerukan sedimentasi dan sampah yg ada di saluran drainase primer tersebut.
Agar dapat menampung besarnya curah hujan yg terjadi. |
en_US |