Abstract:
Pendahuluan: Sayuran berpotensi sebagai sumber penularan Soil Transmitted
Helminth (STH) bisa melalui tanah yang digunakan dalam budi daya sayuran dan
air merupakan media transmisi yang penting. Angka kejadian kontaminasi STH di
kota Medan masih cukup tinggi, salah satu jalur utama transmisi kontaminasi
STH yaitu melalui konsumsi sayuran yang terkontaminasi. Telah dilakukan
penelitian tentang perbandingan kejadian kontaminasi telur cacing STH pada
sayur kangkung (Ipomoea acuatica) yang dujual di pasar tradisional dan pasar
modern di kota Medan. Tujuan: Untuk mengetahui perbandingan kejadian
kontaminasi telur cacing STH pada sayur kangkung (Ipomoea Aquatica) yang
dijual di pasar tradisional dan pasar modern di kota Medan. Metode: Desain
penelitian ini adalah analitik observasional dengan studi potong lintang (crosssectional). Sampel yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 140 sampel.
Diambil sampel sayur kangkung 70 sampel dari pasar tradisional dan 70 sampel
dari pasar modern yang terdapat di 21 kecamatan di kota Medan. Sampel
diperiksa di laboratorium parasitologi Universitas Muhammadiyah Sumatera
Utara (UMSU) mengunakan metode sedimentasi dan pewarnaan eosin. Kemudian
data diolah dengan program SPSS. Hasil: Dari 140 sampel sayur kangkung,
didapatkan 28 sampel sayur kangkung dari pasar tradisional positif
terkontaminasi STH (40%) dan 10 sampel sayur kangkung dari pasar modern
positif terkontaminasi STH (14,28%). Jenis STH yang ditemukan yaitu Ascaris
lumbricoides (13,15%) dan Hookworm (86,84%). Kesimpulan: Berdasarkan hasil
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kejadian kontaminasi
STH yang signifikan pada sayur kangkung yang dijual di pasar tradisional dan di
pasar modern di kota Medan yang dibuktikan dengan nilai p yang didapatkan
yaitu 0,001 ( p <0,05).