Abstract:
Pendahuluan:COVID -19 telah dinyatakan sebagai keadaan darurat kesehatan
masyarakat yang menjadi perhatian dunia internasional oleh WHO pada tanggal 30
Januari tahun 2020. Jumlah kasus COVID -19 di dunia mengalami peningkatan
setiap tahunnya. Virus COVID-19 Selain menyerang orang dewasa, juga dapat
menyerang anak anak. Manifestasi klinis yang timbul pada anak yang terinfeksi
berupa tanpa gejala hingga gejala berat. Pemeriksaan laboratorium seperti leukosit
dan x-ray thorax merupakan pemeriksaan yang penting dan langkah awal yang bisa
dilakukan pada anak dengan positif COVID-19 dan suspek COVID-19.Tujuan:
Mengetahui gambaran leukosit dan pemeriksaan x-ray thorax pada anak dengan
COVID-19 di Rumah Sakit Bunda Thamrin Medan Maret tahun 2020 sampai
dengan Mei tahun 2021. Metode : Desain penelitian ini adalah penelitian
observasional deskriptif dengan metode potong lintang (Cross sectional).Sampel
yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 134 sample. Pengambilan data
dilakukan dengan data sekunder, dimana data yang di ambil pada hari pertama anak
di rawat dengan COVID-19, data ini diperoleh dari hasil rekam medis di RS Bunda
Thamrin Medan, selanjutnya data dikumpulkan untuk dilakukan analisa data.Hasil:
dari 134 sample didapatkan nilai leukosit normal sebanyak 120 orang (89,6%),
leukopenia sebanyak 8 orang (6%) dan leukositosis sebanyak 6 orang (4.5%).
Gambaran x-ray thorax normal sebanyak 90 orang (67.2%), Infiltrat Paracardial
sebanyak 15 orang (11.2%), Infiltrat Perihilar sebanyak 10 orang (7.5%), infiltrate
sentral sebanyak 7 orang (5.2%), Infiltrat kedua lapang paru sebanyak 7 orang
(5.2%), konsolidasi sebanyak 1 orang (0,7%), peningkatan corakan bronkovaskular
sebanyak 1 orang (0,7%), dan perselubungan homogen sebanyak 1 orang (0,7%).
Kesimpulan: penelitian ini di dapat bahwa leukosit anak dengan COVID-19 lebih
dari 89% adalah normal dan x-ray thorax yang paling banyak ditemukan adalah
normal, gambaran patologis yang didapat merupakan infiltrat paracardial, infiltrat
perihilar,infiltrate sentral, infiltrat kedua lapang paru, konsolidasi, peningkatan
corakan bronkovaskular, dan perselubungan homogen.