Abstract:
Pendahuluan : Infeksi Soil Transmitted Helminthes (STH) adalah infeksi yang
angka kejadiannya cukup tinggi di dunia. Diperkirakan sebanyak 60% dari
populasi masyarakat dunia terinfeksi STH yang berperan penting dalam
menyebabkan kematian. Tingginya angka infeksi ini berhubungan dengan hygiene
masyarakat terutama dalam mengkonsumsi makanan, terlebih untuk makanan
yang sering dimakan mentah dengan pencucian yang kurang bersih dan faktor
pemakaian tinja sebagai pupuk organik untuk membuat subur tanaman. Tujuan :
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan kejadian kontaminasi
telur cacing STH pada sawi hijau (Brassica juncea L) yang dijual di pasar modern
dan pasar tradisional di Kota Medan. Metode : Desain penelitian yang digunakan
bersifat analitik dengan studi potong lintang (cross-sectional). Sampel yang
digunakan pada penelitian ini berjumlah 70 sampel. Masing-masing sampel sayur
sawi hijau diambil sebanyak 35 sampel dari pasar modern dan 35 sampel pasar
tradisional yang terdapat di 21 kecamatan di Kota Medan. Kemudian sampel
diperiksa di laboratorium parasitologi Universitas Muhammadiyah Sumatera
Utara dengan menggunakan metode sedimentasi dan pewarnaan eosin. Hasil :
Dari 70 sampel didapatkan 24 sampel sawi hijau yang berasal pasar tradisional
positif terkontaminasi STH (68,57%) sedangkan 10 sampel sawi hijau dari pasar
modern positif terkontaminasi STH (28,57%). Kesimpulan : Berdasarkan hasil
penelitian ini dapat di simpulkan bahwa terdapat perbedaan kontaminasi STH
yang bermakna pada sayur sawi hijau yang dijual pada pasar modern dan pasar
tradisional di Kota Medan yang dibuktikan dengan nilai p yang didapatkan yaitu
0,001 (p<0,05).