Abstract:
Latar Belakang: Indonesia merupakan Negara dimana memiliki iklim tropis yang
di penuhi dengan limpahan sinar matahari di setiap tahunnya. Kulit lokasi yang
sangat strategis yang di akibatkan lingkungan eksternal yang berbahaya dan
lingkungan internal. Sinar UVA mampu mencapai permukaan bumi dan dapat
menembus kulit sampai pada lapisan dermis (dalam) kulit. Dari sisi lain sinar UVB
yang sebagian besar diserap oleh lapisan stratum corneum (lapisan terluar) dan
sebagian kecilnya dapat menembus bagian atas dari dermis kulit.Tujuan: Melihat
efek ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana L.) sebagai agen pelindung dari
sinar UVA dan UVB pada mencit putih (Mus musculus).Metode: Penelitian ini
menggunakan metode eksperimental. Menggunakan ekstrak kulit manggis
konsentrasi 5%, 10%, dan 20%.Hasil: kelompok perlakuan dengan penyinaran
UVA dan UVB tanpa diberi ekstak kulit manggis (Garcinia mangostana L.)
tampak warna kulit mencit merah keunguan. Kelompok dengan paparan sinar UVA
dan UVB tampak hasil dengan pemberian ekstrak kulit manggis (Garcinia
mangostana L.) semakin kecil dosis ekstrak kemerahan lebih banyak jika
dibandingkan ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana L.) dengan dosis
ekstrak tertinggi lebih banyak mencit yang tidak memiliki eritem. Kesimpulan:
Terdapat perbedaan berakna tiap kelompok perlakuan untuk seluruh pengamatan.
Bahwa setiap dosis ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana L.) semanggin
tinggi kadarnya kemerahan atau eritem pada kulit hewan percobaan akan semakin
menghilang. Saran: Perlu dilakukan uji keamanan lebih lanjut, uji klinis dari
ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.)
