Abstract:
Latar Belakang: Skizofrenia merupakan kelainan otak kronis yang dapat
bergejala pada saat aktif berupa delusi, halusinasi, bicara tidak teratur, kesulitan
berpikir, dan kurangnya motivasi. Orang yang menderita skizofrenia sering kali
mengalami masalah kesehatan mental lainnya, seperti gangguan kecemasan dan
depresi. Orang yang mengalami skizofrenia juga sering mengalami disfungsi
sosial, sehingga lebih mungkin menjadi pengangguran, miskin, dan tunawisma.
Hal ini menyebabkan penurunan harapan hidup dengan beberapa perkiraan lebih
sedikit 10-12 tahun dibandingkan orang yang tidak menderita skizofrenia. Bukti
menunjukkan bahwa masalah kesehatan mental seperti depresi lebih buruk pada
skizofrenia. Sebagai contoh, depresi adalah faktor paling signifikan dalam bunuh
diri pada skizofrenia. Tujuan: Mengetahui perbedaan tingkat depresi skizofrenia
berdasarkan jenis kelamin terhadap lama pengobatan di Rumah Sakit Madani
Medan. Metode: analitik kategorik dengan rancangan penelitian yang dipakai
adalah studi cross sectional, Teknis pengambilan sampel yang digunakan
penelitian ini adalah Non Probability Sampling yaitu sampel tidak dipilih secara
acak dengan metode Purposive Sampling. Data penelitian ini diperoleh dari data
primer menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil:
Hasil penelitian yang didapatkan bahwa pada laki-laki lama pengobatan < 1 tahun
29 orang (33.7%) dan > 1 tahun 14 orang (16.3%), pada perempuan lama
pengobatan < 1 tahun 31 orang (36.0%) dan > 1 tahun 12 orang (14%). Hasil
analisis antara jenis kelamin terhadap lama pengobatan pada orang dengan
skizofrenia adalah p = 0.815 (P>0.05). Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan
yang signifikan antara jenis kelamin terhadap lama pengobatan pada orang
dengan skizofrenia.