Abstract:
Latar Belakang : Kolik ginjal adalah bentuk nyeri pinggang dengan onset
mendadak biasanya berasal dari sudut costovertebralakibat spasmus otot polos
ureter dimana adanya gerakan peristaltik ureter yang terhambat oleh batu, bekuan
darah, dan benda asing lainnya. Metodologi: Metode penelitian deskriptif dengan
teknik pengambilan sampelpurposive samplingyang memenuhi kriteria inklusi
dan eksklusi. Hasil penelitian : Didapatkan nyeri kolik renal akibat batu ginjal
dan batu ureter sering terjadi pada laki – laki dibanding perempuan. Berdasarkan
usia tersering diatas> 50 tahun, untuk lokasi nyeri kolik tersering dextra. Hasil
laboratorium darah leukositosis sebanyak 56,4%. Nilai ureum meningkat dan nilai
kreatinin terbanyak adalah normal. Pemeriksaan urinalisis didapatkan sel leukosit
normal sebanyak 56,4% dan sel eritrosit yang meningkat sebanyak 56,4%.
Nitritdijumpai negatif sebanyak 96,4%. Kasus nyeri kolik renal dengan diagnosis
terbanyak yaitu ureterolitiasis 52,7%. Lokasi tersering pyelum ginjal 58,3% dan
distal ureter 55,6%. Ukuran batu ginjal tersering 1 – 2 cm sebanyak 37,5% dan
ukuran batu ureter berkisaran < 1 cm sebanyak 55,6%. Komplikasi hidronefrosis
terbanyak adalah derajat ringan 52,7%. Jumlah batu ginjal dan batu ureter hanya
satu sebanyak 98,2%. Pemeriksaan radiologi yang sering digunakan adalah
ultrasonografi (87,3%).Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa mayoritas penderita nyeri kolik renal akibat batu ginjal dan
batu ureter yaitu usia > 50 tahun, jenis kelamin laki - laki, lokasi kolik renal
dextra, diagnosis terbanyak batu ureter, leukositosis, nitrit negatif, eritrosituria,
ukuran batu, derajat hidronefrosis ringan, dan pemeriksaan radiologi
ultrasonografi.