Abstract:
Latar Belakang : Air susu ibu (ASI) merupakan susu yang diproduksi oleh
manusia untuk bayi yang belum bisa mencerna berupa makanan padat. Pada
penelitian Maternal and Child Nutrition di bulan januari tahun 2020 melaporkan
bahwa dari 423 ibu yang melahirkan dijumpai 16% yang menghentikan
pemberian ASI pada usia anak 3 minggu setelah kelahiran akibat kurangnya ASI.
Buah kurma memiliki kandungan protein, zat besi, glukosa, serat, vitamin, niasin,
biotin, asam folat, kalsium, kalium dan sodium. Metodologi : Jenis penelitian
yang digunakan adalah Quasi Experiment dan desain dari penelitian ini
menggunakan Non Equivalent Kontrol Group Design. Subjek pada penelitian ini
adalah pasien post post partum atau ibu menyusui di Praktek dr. Aidil Akbar
Sp.OG. Jumlah sampel sebanyak 30 orang yang di bagi menjadi 2 kelompok yaitu
kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Analisis data menggunakan uji
Shapiro-Wilk, Levene test, Independent T test dan uji dependent sample T test.
Hasil Penelitian : Jumlah ASI sebelum diberikan sari kurma pada ibu menyusui
pada kelompok intervensi memiliki rata – rata 66,33. Sedangkan kelompok
kontrol memiliki rata – rata 45,40. Hari ke 5 rata-rata pada kelompok intervensi
naik menjadi 81,33, sedangkan kelompok kontrol naik menjadi 56,33. Pada hari
ke 10 rata-rata pada kelompok intervensi naik menjadi 96,73, sedangkan
kelompok kontrol naik menjadi 67,67. Hasil uji Levene’s test pada penelitian ini
menunjukan pada hari kelima (post 1) dengan p value 0,025 < 0,05 dan hari
kesepuluh (post 2) dengan p value 0,012 < 0,05 yang berarti bahwa Ha diterima.
Kesimpulan : Didapatkan bahwa sari kurma efektif dalam meningkatkan volume
ASI.