Abstract:
Introduction: Hipertensi merupakan penyakit kardiovaskular yang secara definisi
adalah keadaan dimana tekanan darah sistolik 130 mmHg atau lebih dan tekanan
darah diastolic lebih dari 80mmHg.1 Penyakit ini merupakan salah satu faktor
resiko dari banyaknya penyakit-penyakit yang ada di dunia seperti infark miokard,
syok, gagal ginjal, dan masih banyak lagi. Seledri merupakan tanaman yang dapat
dimanfaatkan sebagai obat, khasiatnya menurunkan tekanan darah. Objective:
Menganalisa pengaruh ekstrak seledri terhadap penurunan tekanan darah pada
lansia yang memiliki hipertensi di klinik iman. Methods: Penelitian ini
menggunakan studi eksperimen dengan metode pretest dan postest dimana sampel
yang digunakan sebanyak 36 sampel yang dibagi atas kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Sampel merupakan lansia (>55 tahun) yang mengikuti program
penyakit kronis di Klinik Iman Martubung. Results: Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa rata-rata penurunan tekanan darah adalah 12,78 mmHg pada
sistolik dengan rata-rata tekanan darah sistolik pretest 141,6 mmHg dan posttest
128,8 mmHg, pada diastolic dijumpai rata-rata penurunan sebesar 7,77 mmHg
dengan rata-rata tekanan darah diastolic pretest 82,7 mmHg dan posttest 75
mmHg pada kelompok eksperimen, sedangkan pada kelompok kontrol dijumpai
peningkatan tekanan darah yang signifikan. Hasil ini juga didukung dengan uji
statistik non parametrik, dengan nilai signifikansi p value < nilai α dengan tingkat
signifikansi α = 0,005. Nilai signifikansi berdasarkan uji statistik Wilcoxon
sebesar <0,001 pada tekanan darah sistolik dan <0,001 pada tekanan darah
diastolic. Conclusion: Terdapat pengaruh ekstrak seledri (Apium gravolens Linn)
terhadap penurunan tekanan darah pada lansia di klinik Iman.