Abstract:
Latar Belakang: Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang merupakan penyebab utama dari gangguan kesehatan. Limfadenitis TB (LNTB) merupakan kasus Extra Pulmonary TB (EPTB) tersering di dunia dengan kisaran 30-40% dari seluruh kasus EPTB. Ketika sistem imunitas tubuh tidak dapat membunuh patogen maka tubuh akan berusaha untuk membendung patogen (granuloma). Bagian luar granuloma menjadi terkalsifikasi dan sel-sel di bagian tengah mengalami nekrosis. Terbentuknya nekrosis sentral berhubungan dengan timbulnya hipersensitivitas seluler dengan adanya gambaran akumulasi lokal dari makrofag dan limfosit. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan gambaran mikroskopis nekrosis kaseosa sentral dengan kepadatan limfosit pada penderita limfadenitis tuberkulosis di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2019-2020. Metode: Penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Data diperoleh dari rekam medik pasien LNTB untuk kategori distribusi frekuensi. Kemudian, sebanyak 30 sediaan slide histopatologi pasien LNTB diamati dibawah mikroskop untuk melihat gambaran nekrosis kaseosa sentral dan menilai kepadatan limfositnya dengan hasil yang dinilai berdasarkan cutoff point dari median seluruh nilai rerata limfosit. Hasil: Dari 30 subjek penelitian. Berdasarkan gambaran mikroskopisnya ditemukan gambaran nekrosis kaseosa sentral pada 25 sampel dan 5 sampel lainnya tidak ditemukan nekrosis kaseosa. Pada 26 pasien memiliki kepadatan limfosit rendah, dan 4 pasien dengan kepadatan limfosit tinggi. Hasil dari uji Chi-Square Fisher Exact didapatkan p = 0,009 Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara gambaran nekrosis kaseosa sentral dengan kepadatan limfosit pada penderita Limfadenitis TB di RSUD Dr. Pirngadi Medan pada Tahun 2019-2020.