Abstract:
Pendahuluan: Demam pada balita disebabkan oleh banyak faktor seperti infeksi, cuaca, status hidrasi dan sebagainya. Berkembangnya media informasi menyebabkan ibu memberikan obat penurun panas pada balita tanpa konsultasi dokter. Tujuan: Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang demam dengan pola pemberian antipiretik pada balita. Metode: Penelitian ini merupakan studi cross-sectional. Metode penarikan sampel dilakukan dengan purposive sampling dengan metode non-probability sampling. Jumlah sampel sebanyak 78 orang yang terbagi menjadi 2 kelompok yaitu 39 orang ibu pada kelompok kasus dan 39 orang ibu pada kelompok kontrol Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji Kruskal-Wallis dengan nilai signifikansi p<0.05 Hasil: Sampel penelitian yang didapatkan berjumlah 78 orang. Hasil penelitian didapatkan pengetahuan ibu yang tinggi memiliki pola pemberian antipiretik yang baik sebesar 91,7%, pengetahuan ibu yang sedang memiliki pola pemberian antipiretik yang baik sebesar 46,2% sementara pada pengetahuan ibu tentang demam yang rendah memiliki pola pemberian antipiretik yang buruk 100%. Hasil uji statistik ditemukan hubungan yang bermakna dengan p=0,000. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu tentang demam dengan pola pemberian antipiretik pada balita.