Abstract:
Latar Belakang: Sesuai dengan penuaan, maka akan terjadi kemunduran fisik, psikis, dan sosial lansia yang dapat digambarkan melalui empat tahap, yaitu kelemahan, keterbatasan fungsional, ketidakmampuan, dan keterhambatan yang akan terjadi bersamaan dengan proses menua. Ibadah Haji merupakan ibadah yang memerlukan aktivitas fisik yang tinggi, sehingga memerlukan kebugaran. Banyak faktor yang dapat memengaruhi tingkat kebugaran salah satunya dalah aktivitas fisik. Tujuan: Mengetahui hubungan aktivitas fisik terhadap tingkat prediksi VO2Maks pada calon Jemaah Haji Lansia di KBIH Kodam I Bukit Barisan Kota Medan. Metode Desain penelitian ini adalah non-eksperimen menggunakan metode analitik korelatif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Pengumpulan data diambil melalui wawancara kuisioner IPAQ dan uji jalan 6 menit. Hasil: Berdasarkan hasil uji analisis dengan menggunakan uji Chi Square dijumpai nilai p 0,019 (p<0,05) yang artinya terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik terhadap tingkat prediksi VO2Maks pada Calon Jemaah Haji Lansia di KBIH Kodam 1 Bukit Barisan kota Medan. Dan didapatkan nilai r = 0,640 yang artinya memiliki hubungan kuat antara aktivitas fisik terhadap tingkat prediksi VO2Maks pada Calon Jemaah Haji Lansia di KBIH Kodam 1 Bukit Barisan kota Medan. Kesimpulan: Bahwa semakin tingginya aktivitas fisik akan meningkatkan prediksi VO2Maks pada Calon Jemaah Haji Lansia di KBIH Kodam I Bukit Barisan.
Kata Kunci: Aktivitas Fisik, Lansia, VO2Maks