Abstract:
Latar Belakang: Luka bakar adalah salah satu bentuk trauma yang terjadi pada kulit atau jaringan lainnya disebabkan oleh panas, radiasi ultraviolet, energi elektromagnetik, sengatan arus listrik atau kontak dengan bahan kimia berbahaya. Luka bakar sering menimbulkan dampak yang merugikan bagi manusia baik secara fisik maupun psikologis. Proses penyembuhan luka bakar meliputi fase hemostasis, inflamasi, proliferasi, dan remodeling jaringan. Povidone iodine memiliki antimikroba yang kuat. Kriteria yang harus dipenuhi terhadap balutan luka yang bagus yaitu mempertahankan kelembaban yang tinggi antara luka dan balutan. Daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata) kaya akan flavonoid, bufadienolides dan saponin. Tujuan: Untuk mengetahui efektivitas povidone iodine 10% dan ekstrak etanol daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata) terhadap lama penyembuhan luka bakar pada tikus putih (Rattus norvegicus L.) jantan galur wistar. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian true eksperimental dengan rancangan post test controlled group design. Hasil: Dalam hal rata-rata kecepatan penyembuhan luka bakar, povidone iodine 10% memiliki waktu tercepat yaitu 7 hari diikuti dengan ekstrak etanol daun cocor bebek 11 hari dan kontrol 12 hari. Dalam hal efektivitas, povidone iodine 10% lebih efektif dibandingkan ekstrak etanol daun cocor bebek maupun kontrol dalam penyembuhan luka bakar. Kesimpulan: Povidone iodine 10% lebih efektif dibandingkan ekstrak etanol daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata) dalam penyembuhan luka bakar pada tikus putih (Rattus norvegicus L.) jantan galur wistar. Ekstrak etanol daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata) dapat dipertimbangkan sebagai salah satu alternatif penyembuhan luka bakar.