Abstract:
ABSTRAK
Latar Belakang: Setiap orang akan mengalami beberapa jenis infeksi, salah satunya infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus, Penggunaan antibiotik secara berlebihan pada pengobatan infeksi dapat menyebabkan resistensi bakteri karena tidak terkendalinya penggunaan antibiotik cenderung akan meningkatkan resistensi bakteri yang semula sensitif. Daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) mengandung senyawa aktif flavonoid dan triterpenoid yang dapat menyembuhkan penyakit infeksi khususnya bakteri Staphylococcus aureus yang terdapat pada kulit. Selain belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) juga bisa dengan menggunakan habatussauda (Nigella sativa L.) yang mengandung bioaktif thymoquinone, asam oleat, asam linoleat dan saponin untuk meningkatkan sistem imunitas tubuh dan sebagai anti inflamasi. Tujuan: Untuk mengetahui efektivitas antibiotik ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) dengan ekstrak habatussauda (Nigella sativa L) terhadap penyembuhan luka sayat pada mencit jantan (Mus musculus L.) yang terinfeksi Staphylococcus aureus secara in vivo. Metode: Penelitian eksperimental dengan metode rancangan Pre test and post test with Control Group Design. Hasil: Ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) dengan dosis terendah mampu mengurangi panjang luka sayat yang signifikan dibandingkan ekstrak habatussauda. Kesimpulan: Ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) dengan dosis 200 mg/Kg BB lebih efektif dapat menyembuhkan panjang luka sayat.
Kata Kunci: Luka sayat, Staphylococcus aureus, Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L), Habatussauda (Nigella sativa L).