Abstract:
Latar Belakang : Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi dibawah lima tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kondisi stunting diukur dengan tinggi badan atau tinggi badan yang lebih dari minus dua standar deviasi median pertumbuhan anak dari WHO. Langkat merupakan daerah di Sumatera Utara yang memiliki banyak kasus stunting. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran karakteristik asupan nutrisi pada anak stunting di Desa Secanggang Kabupaten Langkat. Metode : Penelitian ini menggunakan deskripstif analitik dengan desain penelitian cross sectional yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dengan purposive sampling. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 27 balita stunting berdasarkan data yang diberikan puskesmas dan Riset Kesehatan Dasar 2013. Dengan menggunakan kuesioner yang telah divalidasi telah diberikan kepada orang tua anak dengan stunting. Hasil : Anak stunting diberikan asupan nutrisi dengan proporsi tertinggi antara lain mendapat MPASI setelah 6 bulan sebanyak 26 responden (96,3%), lahir cukup bulan sebanyak 25 responden (92,6%), mengkonsumsi buah sebanyak 24 responden (88,9%) dan ibu mengkonsumsi vitamin selama hamil sebanyak 23 responden (85,2%). Faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting adalah berat badan lahir <2,500 gram dengan nilai p 0,018<0,05, sedangkan aspek lainnya tidak berhubungan.
Kata kunci : Balita, Stunting, Nutrisi, Langkat.