dc.contributor.author | Indrisefani, Risfa | |
dc.contributor.author | Siregar, Siti Masliana | |
dc.date.accessioned | 2022-01-12T06:23:17Z | |
dc.date.available | 2022-01-12T06:23:17Z | |
dc.date.issued | 2020 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/17307 | |
dc.description.abstract | Latar belakang: Inflamasi hidung dan sinus paranasal dapat mengganggu fungsi dari transpor mukosiliar yang merupakan mekanisme pertahanan lokal hidung dan sinus paranasal. Penggunaan larutan hipertonik dan isotonik sebagai terapi cuci hidung pada rinosinusitis kronik masih kontroversial. Tujuan: Mengetahui perbedaan transpor mukosiliar sebelum dan sesudah terapi larutan hipertonik dan isotonik pada pasien rinosinusitis kronik. Metode: Penelitian eksperimental murni dengan desain randomized control trial pre dan post design. Data diolah menggunakan SPSS uji Mann-Whitney. Hasil: Hasil menunjukkan bahwa perbedaan transpor mukosiliar sebelum dan sesudah pemberian terapi larutan hipertonik dengan isotonik pada pasien rinosinusitis kronik menunjukkan nilai p sebesar 0.001 (p<0.05). Kesimpulan: Terdapat perbedaan waktu transpor mukosiliar sebelum dan sesudah terapi larutan hipertonik dengan penurunan waktu yang lebih besar dibandingkan larutan isotonik pada pasien rinosinusitis kronik. Kata kunci : Larutan hipertonik, larutan isotonik, rinosinusitis kronik transpor mukosiliar | en_US |
dc.publisher | 2020 | en_US |
dc.subject | PERBEDAAN TRANSPOR MUKOSILIAR SEBELUM DAN SESUDAH TERAPI LARUTAN HIPERTONIK DAN ISOTONIK | en_US |
dc.title | PERBEDAAN TRANSPOR MUKOSILIAR SEBELUM DAN SESUDAH TERAPI LARUTAN HIPERTONIK DAN ISOTONIK PADA PASIEN RINOSINUSITIS KRONIK | en_US |
dc.type | Article | en_US |