Abstract:
Latar belakang: Penggunaan parasetamol dosis berlebih dapat menyebabkan nefrotoksik. Jintan hitam dan temulawak mengandung antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas hasil metabolisme parasetamol. Tujuan: Membandingkan efektivitas nefroprotektor ekstrak jintan hitam dan ekstrak temulawak pada gambaran histopatologi ginjal tikus diinduksi parasetamol. Metode: True experimental, rancangan Post Test Only Control Design. 24 ekor tikus dibagi dalam 4 kelompok: kontrol negatif diet pakan standar dan aquades, kelompok positif parasetamol dosis 500 mg/kgBB, perlakuan 1 ekstrak jintan hitam dosis 500 mg/kgBB, dan perlakuan 2 ekstrak temulawak dosis 500 mg/kgBB. Setelah 30 menit P1 dan P2 diberi parasetamol dosis 500 mg/KgBB. Tikus dibedah untuk diambil ginjal dan dibuat preparat histopatologinya. Derajat degenerasi, nekrosis dan perdarahan dari tubulus proksimal dinilai dengan skoring, perbandingan skoring antar kelompok dinilai dengan uji kruskal wallis Hasil: Terdapat efek nefroprotektor jintan hitam dan temulawak, dengan efektifitas yang sama terhadap kerusakan ginjal yang diinduksi parasetamol. Kesimpulan: Jintan hitam bisa dikembangkan lebih lanjut sebagai nefroprotektor.
Kata kunci : Ekstrak jintan hitam, ekstrak temulawak, nefroprotektor, Parasetamol
Korespondensi : Des Suryani, FK UMSU, E-mail : dessuryani@umsu.ac.id