Abstract:
Pendahuluan :Soil Transmitted Helminth (STH) merupakan sekelompok cacing parasit nematoda yang menyebabkan infeksi pada manusia melalui kontak dengan telur parasit atau larva yang tumbuh subur di tanah yang hangat dan lembab di negara tropis dan subtropis dunia. Sebagai cacing dewasa, cacing yang ditularkan melalui tanah hidup dan di saluran pencernaan manusia. Cara yang paling aman dalam menangani infeksi STH adalah memutus lingkaran hidup cacing, dengan cara memperbaiki pengetahuan masyarakat dan penggunaan obat cacing. WHO, World Bank, dan Perserikatan Bangsa–Bangsa (PBB) memberi perhatian khusus untuk memperbaiki infeksi kecacingan. Pirantel pamoate adalah salah satu obat helminth yang umum digunakan di Indonesia, sedangkan Albendazol berkerja dengan menghambat pembentukan energi cacing sehingga dapat mengakibatkan kematian pada cacing.Metode : penelitian ini menggunakan metode penelitian Jenis Pretest – Posttest Control Group Designdengan pendekatanpenelitian yang dilakukan dua kali pengamatan pada suatu saat tertentu terhadap suatu objek. Jumlah sampel pada penelitian diperoleh dengan metode total sampling.Hasil : Tidak terdapat perbandingan efektivitas antara pemberian pirantel pamoat dan albendazol terhadap infeksi STH. Kesimpulan : Dari penelitian ini dijumpai bahwa pemberian pirantel pamoate dan albendazol pada infeksi STH setelah 1 minggu terdapat penurunan telur STH, namun tidak terdapat perbedaan yang bermakna.