Abstract:
ABSTRAK
Pendahuluan: Pemanfaatan bahan alam sebagai obat merupakan hal yang tepat untuk menunjang kesehatan masyarakat. Kandungan senyawa aktif dalam tanaman merupakan bahan penting produksi obat dengan efek terapeutik. Salah satu tumbuhan yang dimanfaatkan masyarakat adalah tumbuhan karamunting, akar karamunting bisa di gunakan sebagai obat diare, disentri, ataupun infeksi akibat adanya bakteri, yang terkandung dalam akar karamunting adalah fenol, flavonoid, saponin, dan tanin diduga memiliki aktivitas sebagai anti bakteri. Metode: penelitian ini menggunakan metode eksperimental. Teknik yang digunakan untuk mengukur daya hambat ekstra akar karamunting adalah metode difusi cakram. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak akar karamunting (Rhodomyrtus tomentosa (Aiton) Hassk) pada konsentrasi 100%, 90%, 80%, 70%, menghasilkan rata-rata diamter zona bening pada masing-masing konsentrasi yaitu : 6.42mm, 5.67mm, 5.32mm, 4.67mm. Kesimpulan: Ekstrak akar karamunting (Rhodomyrtus tomentosa (Aiton) Hassk) dengan konsentrasi 100% dapat hambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus (p<0.05).
Kata Kunci : Akar Karamunting, Staphylococcus aureus, Efektivitas