Research Repository

PREVALENSI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG TERKAIT DENGAN PERKEMBANGAN KEJADIAN PENYAKIT TUBERKULOSIS MULTIDRUG RESISTANT DI KOTA MEDAN

Show simple item record

dc.contributor.author Al Ayyubi, Rifqy Imsya
dc.contributor.author Lubis, Humairah Medina Liza
dc.date.accessioned 2022-01-10T02:45:18Z
dc.date.available 2022-01-10T02:45:18Z
dc.date.issued 2020
dc.identifier.uri http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/17239
dc.description.abstract Pendahuluan: Resisten ganda (multidrugs resistant tuberculosis/TB-MDR) merupakan masalah terbesar terhadap pencegahan dan pemberantasan TB dunia. Multidrugs resistant tuberculosis merupakan suatu jenis resistensi bakteri TB terhadap minimal dua obat anti TB lini pertama, yaitu Isoniazid dan Rifampisin yang merupakan dua obat TB yang paling efektif.1 Total global 186.772 kasus MDR/RR-TB terdeteksi dan diketahui pada 2018, naik dari 160.684 pada 2017, dan 156.071 kasus terdaftar dalam pengobatan, naik dari 139.140 pada 2017. Perkiraan insiden kasus TB resistent obat di Indonesia ialah sebesar 24.000 pada tahun 2018, namun pada tahun 2018 baru sekitar 9180 pasien TB RR yang ditemukan dan baru 49% pasien terkonfirmasi TB RR yang memulai pengobagan TB lini kedua. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data dari prevalensi dan faktor faktor yang terkait dengan perkembangan kejadian penyakit tuberkulosis multidrug resistent di kota Medan. Metode: Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan cross sectiona designl. Sampel penelitian berjumlah 28 orang pasien TB MDR di Puskesmas helvetia dan RSUD Pirngadi Medan diambil dengan metode total sampling. Penelitian ini diuji dengan uji korelasi Pearson.. Hasil Penelitian hasil penelitian ini didapatkan bahwa faktor risiko dari sampel penelitian ini adalah jenis kelamin laki-laki 15 orang (53,6%), umur rerata diatas 40 tahun 21 orang (75,0%), secara status menikah 26 orang (92.9%), tingkat pendidikan SMA 25 orang (89,3%), pekerjaan wiraswasta 9 orang (32,1%), penghasilan perbulan kurang dari 1.000.000 15 orang (53.6%), riwayat penggunaan OAT sebelumnya OAT lini 1 (tuntas) 11 orang (39,3%), riwayat merokok 14 orang (50,0%), riwayat tidak mengonsumsi alkohol 23 orang (82.1%), pengetahuan pasien tentang TB MDR yang kurang maupun buruk 18 orang (53,6%), kepatuhan pasien dalam minum obat baik 17 orang (60,7%), motivasi pasien dalam minum obat kurang 16 orang (57,1%) dan kebiasaan pasien dalam keseharian baik 14 orang (50,0%). Kesimpulan: hubungan antar beberapa faktor resiko seperti riwayat penggunaan OAT sebelumnya dengan tingkat pengatuhan pasien terhadap TB MDR, tingkat kepatuhan minum obat dengan motivasi minum obat dan sebaliknya . sedangkan kebiasaan sehari hari seperti merokok dan konsumsi alkohol tidak terdapat hubungan dengan riwayat penggunaan OAT sebelumnya, tingkat pengatuhan pasien terhadap TB MDR, tingkat kepatuhan minum obat dan motivasi minum obat. Kata Kunci: Tuberkulosis, TB MDR, Prevalensi, Faktor Risiko en_US
dc.publisher 2020 en_US
dc.subject PENYAKIT TUBERKULOSIS MULTIDRUG RESISTANT en_US
dc.title PREVALENSI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG TERKAIT DENGAN PERKEMBANGAN KEJADIAN PENYAKIT TUBERKULOSIS MULTIDRUG RESISTANT DI KOTA MEDAN en_US
dc.type Article en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Browse

My Account