Abstract:
Latar belakang: Test papanikolau atau Pap Smear adalah metode skrinning ginekologi. Dilakukan pertama kali oleh Georgis Papanikolaou untuk menemukan proses-proses premalignant atau prekeganasan dan malignancy atau keganasan di ektoserviks atau leher Rahim bagian luar, dan infeksi dalam endoserviks. Deteksi dini kanker serviks di Indonesia sangat rendah. Pemeriksaan Pap Smear di pengaruhi oleh tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan dengan pengetahuan ibu terhadap pemeriksaan pap smear di keluarga binaan kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Angkatan 2016 di Kecamatan Medan Johor Sumatera Utara Tahun 2019. Metode: penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan desain cross sectional dan pengumpulan data dengan teknik total sampling. Hasil: empat puluh lima orang ibu. dan responden dengan tingkat pendidikan dasar dan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 19 orang (100%). responden dengan tingkat pendidikan menengah dan tingkat pengetahuan menengah sebanyak 20 orang (100%). responden dengan tingkat pendidikan atas dan tingkat pengetahuan baik sebanyak 6 orang (100%). Dari data analisis didapatkan P=0,000 (P<0,05) hal ini menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan dengan pengetahuan ibu terhadap pemeriksaan pap smear. Kesimpulan: tingkat pendidikan denganpengetahuan ibu dapat berpengaruh terhadap pemeriksaan pap smear.
Kata kunci: Tingkat pendidikan, Tingkat pengetahuan, Pemeriksaan pap smear, ibu.