dc.description.abstract |
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan Menganalisis secara mendalam
kinerja supervisi akademik yang dilaksanakan kepala sekolah dalam
meningkatkan kinerja guru di SMP N 13 Binjai. Metode penelitian dengan
menggunakan kualitatif dengan tehnik pengumpulan data observasi, wawancara
dan kesimpulan. Hasil penelitian terlihat bahwa Dalam perencaan supervisi
akademik diperoleh informasi bahwa kepala sekolah selalu memberikan
kewenang kepada guru dalam mengapresiasikan inovasi mereka dalam mengajar.
Kepala sekolah juga melakukan kunjungan keruangan guru. Gunanya mencek
secara langsung keadaan perkembangan guru dalam mempersiapkan administrasi.
Pengawasan pelaksanaan suprvisi oleh kepala sekolah dala situasi covid ini
menggunakan aplikasi sigum dimana dengan adanya aplikasi ini guru akan
diberikan kemudahan mengupload data dan meningkatkan penggunaan IPTEK.
Untuk kegiatan supervisi yang akan dilaksanakan oleh kepala sekolah disusun
dengan baik. Pelaksanaan supervise akademik oleh kepala sekolah tidak
mengurangi penilaian kepala sekolah sebagai pengawas supervisi membantu guru
dalam meningkatkan kinerja guru. Pembinaan dan pelatihan adalah salah satu
bentuk yang di berikan oleh kepala sekolah yang merupakan perwujudan bukan
untuk mengadili guru namun lebih kepada mengarahkan keterampilan guru agar
lebih mampu berinovasi. Penyusunan silabus, prota, prosem, RPP sampai
penyusunan jam efektif mengajar.Selain itu Kepala sekolah memberikan arahan
kepada guru berupa bentuk motivasi kepada guru, dimana hal ini mampu
memberikan penyemangat untuk mengembangkan kinerja guru di kompetensi
masing – masing. Peran kepala sekolah untuk memberikan masukan , ide ataupun
bentuk teguran adalah sikap yang baik untuk tercapainya kemajuan pendidikan di
SMP N 13 Binjai. Supervisi akademik yang telah dilaksanakan oleh kepala
sekolah melalui banyak tahapan seperti halnya pembinaan langung dengan tatap
muka maupun daring (dalam jaringan). Kepala sekolah juga memberikan
pengarahan lebih dimaksimalkan pada selesai evaluasi. Dikarenakan akan terlihat
kekurangan pada proses pembelajaran. Kekurangan tersebut digunakan mengolah
dan menganalisis hasil evaluasi. Berdasarakan hasil wawancara dan observasi
bahwa melakukan bimbingan pada evaluasi pembelajaran sebagai bentuk tindak
lanjut. Bimbingan ini bersifat langsung pengawas dan kepala sekolah dilakukan
pada saat evaluasi berlangsung. Apabila kepala sekolah dan tim pengawas
menemukan guru yang kesulitan dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran,
maka tim akan berusaha untuk mengatasainya. |
en_US |