Abstract:
Genteng merupakan bagian utama dari suatu bangunan sebagai penutup atap
rumah, dahulu genteng berasal dari tanah liat yang dicetak dan dipanaskan sampai
kering. Fungsi utama genteng adalah untuk menahan panas cahaya matahari dan
curahan air hujan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dan mengetahui
kekuatan tarik dan tekan bahan komposit berpenguat serat fiberglass sebelum
digunakan untuk bahan atap genteng dengan menggunakan metode menuang
kedalam cetakan. Pengujian dilakukan pada sembilan spesimen dengan variasi
perbandingan komposisi 25%, 30%, 50% Serat Fiberglass. Kekuatan tarik
maksimum dihasilkan oleh spesimen dengan perbandingan 30% Serat fiberglass
dan 70% Resin dengan nilai kekuatan tarik rata-rata maksimum sebesar 3,61
Kgf/mm², dan kekuatan tarik minimum dihasilkan oleh spesimen dengan
perbandingan 50% Serat fiberglass dan 50% Resin dengan nilai kekuatan tarik
rata-rata maksimum sebesar 2,23 Kgf/mm². Kekuatan tekan maksimum dihasilkan
oleh spesimen dengan perbandingan 25% Serat fiberglass dan 75% Resin dengan
nilai kekuatan tarik rata-rata maksimum sebesar 12,42 Kgf/mm², dan kekuatan
tekan minimum dihasilkan oleh spesimen dengan perbandingan 50% Serat
fiberglass dan 50% Resin dengan nilai kekuatan tarik rata-rata maksimum sebesar
9,21 Kgf/mm². Semakin banyak komposisi resin maka semakin keras dan mampu
menahan tekanan yang lebih besar, akan tetapi keuletan nya semakin berkurang
dikarenakan komposisi serat fiberglass semakin sedikit, dimana serat fiberglass
mampu meningkatkan nilai keuletan dari komposit tersebut. Spesimen komposit
dengan perbandingan 25% Serat fiberglass dan 70% Resin memiliki nilai
kekuatan tekan lebih tinggi dibanding dengan spesimen 30% Serat fiberglass dan
70% , akan tetapi nilai kekuatan tariknya lebih rendah, sehingga yang menjadi
acuan dalam pembuatan atap genteng berbahan komposit spesimen 30% Serat
fiberglass dan 70%.