Abstract:
Perkembangan rekayasa produk maupun pemanfaatan material berbasis komposit di
Indonesia belum begitu popular, dan belum banyak industry diindonesia yang
mengembangkan teknologi ini. Dimasa ini perkembangan teknologi bahan semakin pesat.
Pemenuhan kebutuhan akan bahan dengan karakteristik tentu juga menjadi faktor
pendorongnya. Sementara banyak sekali limbah kayu atau serbuk kayu yang tidak banyak
dimanfaati dibiarkan saja, kebanyakan masyarakat mengutip serbuk kayu hanya untuk
media tanam, para pengrajin kayu untuk menghilangkan serbuk kayu, mereka hanya
menggunakan media bakar, dari hal yang dilakukan oleh pengrajin kayu tersebut dapat
menimbulkan polusi udara, maka dari itu serbuk kayu bisa dimanfaatkan dalam pembuatan
bet tenis meja ini, apalagi serbuk kayu memiliki nilai ekonomis yang cukup baik. Untuk
mengetahui pembuatan bet tenis meja dari bahan limbah kayu (serbuk) dan untuk
mengetahui kekuatan komposit yang diperkuat serbuk kayu bahan bet tenis meja
mengunakan uji tarik. Pengertian Uji tekuk (bending test) merupakan salah satu bentuk
pengujian untuk menentukan mutu suatu material secara visua. Bet tenis dibuat dengan
ukuran dan bentuk yang sesuai dengan standard bet tenis.Standard SNI untuk bet tenis meja
memiliki berat 150-210 gram dan tebal 6-7 mm. Dan dan berat produk bet tenis meja yang
dibuat adalah 177,9 gram dengan tebal 6 mm, maka produk bet tenis meja yang dibuat
sudah memenuhi standard SNI.