Abstract:
Material logam dituntut untuk memiliki kekuatan yang besar namun juga harus
memiliki keuletan dan ketangguhan yang tinggi. Salah satu ketangguhan suatu
material adalah dinilai dari kemampuan perpindahan panas.. Secara singkat panas
dapat dipindahkan melalui tiga cara salah satunya adalah konduksi. Konduksi
merupakan proses panas yang mengalir dari daerah yang bersuhu tinggi ke daerah
yang bersuhu lebih rendah di dalam suatu medium (padat, cair, atau gas).
Konduktivitas termal sendiri adalah salah satu sifat dasar dari material, yaitu laju
perpindahan panas melalui ketebalan unit material per satuan luas per gradien
suhu. Konduktivitas termal juga dapat menunjukkan seberapa cepat kalor
mengalir dalam bahan tertentu. Nilai konduktivitas termal tertinggi menunjukkan
bahwa material tersebut adalah konduktor, sementara konduktivitas termal yang
rendah menunjukkan material tersebut adalah isolator. Untuk meminimalisir
kegagalan yang mungkin terjadi pada alat maka butuh simulasi dan analisis
sebelum dilakukan fabrikasi, software yang digunakan mengunakan software
solidwork. Dari penelitian ini digunakan material Kuningan (Brass), Besi (Dectile
Iron), dan Stainless Steel berbentuk tabung yang berdimensi panjang 100 mm dan
diameter 30 mm. Setelah melakukan simulasi didapat konduktivitas thermal
Stainless Steel terhadap Dectile Iron (besi), Brass (Kuningan), dan Stainless Steel
sendiri yang memiliki nilai tertinggi yaitu Stainless Steel terhadap Stainless Steel,
kemudian yang kedua yaitu Stainless Steel terhadap Brass (Kuningan) dan yang
terakhir yaitu Stainless Steel terhadap Dectile Iron (besi). Stainless Steel memiliki
nilai konduktivitas thermal tertinggi pada simulasi ini dikarnakan memiliki
material yang sama terhadap sesama Stainless Steel. Tidak memiliki hambatan
laju alir kalor dibanding dengan Stainless Steel terhadap Dectile Iron (besi) dan
Stainless Steel terhadap Brass (Kuningan).