dc.description.abstract |
Sebuah film mampu mengkontruksi dan merepresentasikan berbagai
kejadian yang terjadi dalam kehidupan masyarakat seperti kebiasaan-kebiasaan
masyarakat, kehidupan keluarga, kehidupan pernikahan, sejarah dan sebagainya.
Setiap film tentu memiliki ciri berbeda dalam mengemas dan merepresentasikan isu
maupun tema yang akan diangkat menjadi sebuah kisah sesuai dengan ideologi dan
tujuan yang ingin dicapai oleh pembuat film. Film Sejuta Sayang Untuknya
menceritakan tentang perjuangan ayah sebagai seorang single father yang harus
menjalankan peran ganda mengurus putri semata wayangnya ditengah himpitan
ekonomi. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui representasi perjuangan
seorang ayah dalam film Sejuta Sayang Untuknya. Metode penelitian menggunakan
pendekatan kualitatif melalui analisis semiotika Roland Barthes. Teknik
pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan dokumentasi berupa capture
adegan film. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 8 scene yang dinilai
merepresentasikan perjuangan seorang ayah dalam film. Dalam 8 scene tersebut
dapat dilihat perjuangan seorang ayah yang tergambar melalui usaha, kerja keras,
sikap pantang menyerah, serta penuh kesukaran dan bahaya. Secara denotasi
perjuangan seorang ayah dalam film Sejuta Sayang Untuknya digambarkan sebagai
seorang single father yang berusaha menafkahi dan membahagiakan putri semata
wayangnya. Secara konotasi karakter Sagala berjuang memenuhi keperluan
pendidikan anaknya yang terlihat pada scene 28 dimana saat itu Sagala berusaha
untuk bernegosiasi dengan pemilik toko agar bisa membeli handphone dengan
menyerahkan uang seadanya sekaligus barang-barang yang ia miliki supaya
anaknya memiliki handphone yang bisa digunakan untuk ujian sekolah. Secara
mitos dalam realitanya ayah merupakan sosok yang tegas dan keras namun ayah
sebagai sosok single father juga berusaha untuk menjalankan peran ganda dengan
baik sehingga memiliki sifat hangat dan perhatian untuk membangun kedekatan
dengan sang anak. |
en_US |