Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aturan-aturan adat mengenai pemahaman mahar yang terdapat di dalam masyarakat Aceh khususnya pada masyarakat di Kabupaten Pidie dan juga mengetahui sebab dan akibat meningkatnya nilai mahar dalam hitungan mayam. Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka teknik analisis yang digunakan peneliti adalah analisis deskripsi yaitu analisis data bukan dalam bentuk angka-angka, serta teknik pengumpulan data dengan cara observasi, dokumentasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukan bahwa mahar dalam pernikahan adat Aceh di Kabupaten Pidie membawa pengaruh negatif. Faktor yang menonjol adalah dimana kaum laki-laki dan perempuan terhambat karena tingginya permintaan mahar yang harus disesuaikan dengan zaman yang berubahubah mengenai harga emas yang dihitung dengan satuan mayam. Namun faktanya aturan adat tersebut terdapat berbagai masalah diantaranya mengenai masalah mahar yang dituntut sesuai dengan adat yang berlaku di dalam masyarakat Kabupaten Pidie sehingga menjadi penghambat seseorang yang akan menikah, selain itu terdapat juga beberapa pendapat mengenai mahar yang harus menggunakan emas dalam hitungan mayam dalam jumlah yang telah disesuaikan dengan perkembangan zaman. Adapun faktor penyebab meningkatnya mahar dalam pernikahan Adat Aceh di Kabupaten Pidie dilihat dari segi keturunan, kecantikan, dan tingkat pendidikan calon wanita dan faktor yang menyebabkan kebanyakan pemuda membatalkan pernikahan ialah tingginya jumlah mahar dan disebabkan oleh pekerjaan yang belom menetap.