Abstract:
Penentuan harga pokok produksi yang lebih akurat dapat dilakukan dengan
menggunakan metode yang tepat. Adapun metode tersebut meliputi metode Full
Costing dan Variabel Costing dari kedua metode tersebut metode yang penulis
anggap tepat untuk digunakan oleh Gucyana Flat Shoes yaitu metode Full Costing
dikarenakan dalam melakukan perhitungan harga pokok produksi metode Full
Costing menghitung semua elemen biaya baik biaya tetap maupun variabel
dimasukkan ke dalam produk, sementara pada metode variable costing hanya biaya
yang bersifat variabel saja. Sehingga terjadi perbedaan dalam hasil perhitungan yang
disebabkan oleh perbedaan perlakuan terhadap biaya overhead pabrik tetap. Objek
penelitian ini adalah Gucyana Flat Shoes yang memproduksi sepatu yang berbahan
dasar dari spanduk bekas. Tujuan dari peneliltian ini adalah untuk mengetahui
perbandingan penggunaan metode Full Costing Dan Variabel Costing dalam
penentuan harga jual.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dimana tujuannya
adalah untuk menggambarkan secara sistematis tentang penentuan harga pokok
produksi menggunakan Metode Full Costing. Analisis data dilakukan dengan metode
analisis deskriptif. Data dikumpulkan dengan cara observasi, interview (wawancara),
dan dokumentasi. Dari hasil penelitian pada Gucyana Flat Shoes menunjukan bahwa
penggunaan metode Full Costing dalam penentuan harga pokok produksi
menghasilkan pokok produksi yang lebih tinggi dari pada menggunakan metode
variabel costing, dengan selisih harga jual sebesar Rp 2.100,00/unit untuk sepatu
spanduk yang dihitung menggunakan metode Full Costing harga Jual senilai Rp
60.000,00/unit sedangkan untuk metode Full Costing harga Jual senilai Rp
57.900,00/unit. walaupun harga jual relative bersaing tetapi dapat menutupi biaya
penuh yang telah dikeluarkan perusahaan untuk menghasilkan produk. Dengan begini
dalam penentuan harga jual, perusahaan bisa meminimalisir kerugian harga jual
produk yang terlalu rendah.