dc.description.abstract |
Pada akhir tahun 2019, dunia dikejutkan dengan suatu wabah penyakit yang
bernama COVID-19. Berdasarkan versi pemerintah China, virus Covid-19 diyakini
berasal dari sebuah pasar hewan di kota Wuhan, China. Virus tersebut bersumber
dari sebuah hewan kelalawar yang kemudian di konsumsi oleh masyarakat Wuhan.
Perlahan penyebaran virus tersebut sangat masif hingga merambah ke dataran
Eropa, Amerika, Afrika dan Asia, tidak kecuali Indonesia. Virus Covid-19
setidaknya telah menyebabkan tiga wabah besar penyakit di dunia selama dua
dekade terakhir, yaitu SARS, MERS, dan Covid-19. Pada Maret 2020, untuk pertama
kalinya pemerintah Indonesia mengumukan dua kasus pasien positif Covid-19 di
Indonesia. Pemerintah Provinsi Sumatera Utara khususnya Kota Medan tidak
menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar, namun kebijakan yang dikeluarkan
berupa pembatasan jam operasional dan bahkan penutupan sementara di tempattempat
berkumpulnya masyarakat seperti, Pusat Perbelanjaan, Restaurant, Cafe,
Warung Kopi dan lainnya. Akibatnya tempat-tempat tersebut menjadi sepi, karena
sepinya pengunjung ditengah wabah Covid-19. Adapun tujuan dalam penelitiaan
ini adalah untuk mengetahui pola komunikasi pemasaran cafe beranda depan
selama covid-19. penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara atau interview
dengan tim cafe beranda depan, kemudian dilakukan observasi yaitu dengan cara
meninjau langsung ke lokasi untuk melihat aktifitas cafe beranda depan.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dilakukanlah Analisa dan pembahasan.
Maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa komunikasi pemasaran dalam
menyikapi dampak covid-19 adalah dengan cara menawarkan protokol kesehatan
yang berlaku di cafe, strategi yang dilakukan adalah melakukan pembaharuan tema
cafe untuk lebih menarik pelanggan berkunjung. |
en_US |