Abstract:
Salah satu kelemahan energi panas matahari adalah tidak tersedia sepanjang
waktu, yaitu hanya ada pada siang hari saja, itu pun juga berfluktuasi karena
cuaca dan lokasi. Maka dari itu perlu disimpan agar bisa digunakan saat malam
hari atau saat cuaca tidak mendukung. Salah satu metode yang paling efisien
untuk menyimpan energi panas ini adalah disimpan dalam bentuk panas laten
.Analisis numerik ini dilakukan pada penyimpanan panas model pipa PVC
dengan diameter 0,5 inch posisi vertical menggunakan Paraffin Wax dan
Stearic Acid sebagai material penyimpan panas. Pembuatan geometri
menggunakan software ANSYS sedangkan problem solving menggunakan
FLUENT. Analisis numerik dilakukan untuk melihat evolusi peleburan
Paraffin Wax dan Stearic Acid yang terjadi selama proses peleburan dengan
temperature 90℃, 85℃ dan 80℃ serta mencari tahu efektifitas paraffin wax
dan stearic acid dalam hal peningkatan kinerja thermal dan penyerapan panas.
Dari hasil analisis menunjukkan bahwa proses peleburan diawali pada Paraffin
dan Stearic Acid yang berada dekat dengan dinding pipa dan dekat dengan
sumber panas lalu diakhiri pada bagian yang jauh dari sumber panas dan
Stearic Acid lebih efektif digunakan sebagai Thermal Storage (penyimpanan
energi) panas dari pada Parafin Wax. Hal ini dibuktikan dengan nilai panas
yang tersimpan pada Stearic Acid lebih tinggi yaitu 314603.4 j/kg pada
temperatur pengujian 90℃ jika dibandingkan dengan Parafin Wax 309241.11
j/kg pada temperatur pengujian 90℃.