dc.description.abstract |
Pada umumnya, Perkembangan suatu kota merupakan akibat dari pertumbuhan
ekonomi, kemajuan-kemajuan ini dirasa sangat baik tapi dibalik itu sesuai dengan
kemajuan dengan meningkatnya kendaraan maka akan sering terjadi kenaikan di
dalam penggunaan sarana transportasi baik itu kendaraan pribadi maupun umum.
Seiring dengan perkembangan infrastruktur khususnya di Kota Medan maka
diperlukan adanya peningkatan kinerja jalan raya, tak terkecuali jalan Orde Baru
Km 12 Binjai. Karena jalan Orde Baru Km 12 Binjai merupakan salah satu akses
keluar masuk jalan Tol Medan-Binjai atau lebih dikenal Trans Sumatera. Akibat
pembangunan Tol Medan-Binjai maka diperlukan peningkatan kinerja jalan raya
menuju akses Tol tersebut, terdapat peningkatan dua lajur, dua arah (2/2UD)
menjadi empat lajur, dua arah (4/2D). Hal ini untuk menampung peningkatan
volume kendaraan di masa depan. Evaluasi terhadap lalu lintas dilakukan guna
mengefektifkan fungsi dan guna sarana dan prasarana sehingga tidak
menimbulkan efek dan konflik yang akan terjadi terhadap lalu lintas. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui bagaimana evaluasi peningkatan kinerja jalan Orde
Baru Km 12 Binjai, setelah adanya peningkatan jalan. Berdasarkan hasil evaluasi
peningkatan kinerja Jalan Orde Baru Km 12 Binjai, didapat volume lalu lintas
sebelum peningkatan sebesar 316 kend/hari atau 216 smp/hari dan setelah
peningkatan sebesar 15449 kend/hari atau 6248 smp/hari, hambatan samping yang
terjadi sebesar 449 bobot kejadian dengan kelas hambatan samping sedang (M),
kapasitas jalan sebelum peningkatan sebesar 1621 smp/jam sedangkan kapasitas
jalan setelah adanya peningkatan kinerja jalan sebesar 6864 smp/jam, tingkat
pelayanan termasuk kategori A dimana V/C Ratio 0,13 (Kondisi arus bebas)
sedangkan untuk setelah peningkatan yaitu di tingkat pelayanan A dimana V/C
Ratio 0,17 (Kondisi arus bebas), dan Kecepatan arus bebas yang didapat dari
analisis baik sebelum dan sesudah peningkatan kinerja jalan yaitu 41.53 km/jam
menjadi 54.59 km/jam. |
en_US |