Abstract:
Luka merupakan terputusnya kontinuitas (kesinambungan) jaringan yang diikuti dengan hilangnya sebagian jaringan dari struktur jaringan. Jika tidak ditatalaksana dengan baik dapat mengancam jiwa. Betadin dan daun senduduk memiliki potensi dalam proses penyembuhan luka sayat. Tujuan: Untuk mengetahui uji perbandingan efektivitas daun senduduk terhadap waktu penyembuhan luka sayat tikus putih jantan galur wistar. Metode: Penelitian ini adalah eksperimental posttest-only control-group design dengan total sampling sebanyak 20 ekor tikus dan dibagi empat kelompok; kontrol negative, betadin, 10 gr daun senduduk dan 15 gr daun senduduk. Data dianalisis dengan uji Kruskal Wallis dan Mann-Whitney. Hasil: rata-rata waktu penyembuhan (tp=11,80 betadin=10,60 p1=9,90 p2=8,50). Analisis data didapatkan hasil signifikan (p<0,05) yaitu antara kelompok kontrol negatif dengan betadin, kelompok kontrol negatif dengan 10 gr daun senduduk, kelompok kontrol negatif dengan 15 gr Daun Senduduk, kelompok betadin dengan 15 gr daun senduduk. Sedangkan kelompok yang lain didapatkan hasil tidak signifikan (p>0.05). Kesimpulan: Terdapat perbedaan waktu penyembuhan antara kelompok daun senduduk dengan kelompok yang tidak diberikan perlakuan. Kelompok P memiliki penyembuhan lebih cepat dari pada kelompok TP