Abstract:
Seperti yang diketauhi di Indonesia, jaringan dengan konduktor telanjang yang
terletak di udara bebas banyak mengandung resiko terjadinya gangguan hubung
singat fasa-fasa atau fasa-tanah dan juga resiko terputusnya salah satu bahkan
beberapa kawat penghantar maka dari itu penelitian ini di lakukan untuk menetaui
karakteristik arus dan tegangan pada salah satu fasa terputus menggunakan
metode pengukuran, perhitungan, dan pengamatan langsung dilapangan.
Contohnya data pengukuran arus dan tegangan pada trafo 20kv dan juga data
laporan gangguan. Apabila salah satu fasa terputus di ujung jaringan akibat
hubung singkat, nilai arus akan mendekati nilai hubung singkat jaringan dan
kemungkinan sistem proteksi ada berkerja dan jika salah satu fasa terputus akibat
kawat penampang terputus tanpa terhubung singkat maka tegangan akan
mendekati nilai tegangan pangkal sebesar 20.974 maka, rugi daya akan bertambah
di karnakan perubahan tegangan antara fasa yang terputus terhadap fasa lain yang
masih berbeban ini mengakibatkan terjadinya proses charging seperti halnya pada
kapasitor menyebabkan arus pada fasa selain dari fasa yang terputus menjadi lebih
kecil dan arus pada fasa yang terputus akan mendekati nol. Besarnya impedansi
saluran bergantung pada jarak terjadinya ganguan, berdasarkan hasil perhitungan
nilai impedansi total pada ujung jaringan adalah 79.2833Ω .Gangguan putusnya
salah satu fasa di jaringan SUTM 20 KV dapat mempengaurui sistem disteribusi
membuat ketidak setabilan antara fasa.