dc.description.abstract |
Interaksi sosial adalah sebuah hubungan-hubungan sosial yang dinamis.
Hubungan sosial yang dimaksud dapat berupa hubungan individu yang satu
dengan individu lainnya,antara kelompok yang satu dengan kelompok lainnya,
maupun kelompok dengan individu. Dalam interaksi juga terdapat symbol,
dimana siymbol diartikan suatu yang nilai atau maknanya diberikan kepada
mereka yang menggunakannya. Penelitian ini bertujuan untuk menggetahui
bagaimana interaksi sosial siswa di kelas VIII-2 di sekolah SMP Swasta Budi
Satrya Medan dengan menggunakan sosiometri dan juga dibantu dengan tindakan
yang berasal dari layanan yang ada pada bimbingan konseling yaitu konseling
kelompok. Adapun subjek dari penelitian ini adalah 10 orang siswa yang memiliki
interaksi yang kurang baik atau yang kurang berkesan di hati teman-teman yang
lainnya.Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang
berusaha meningkatkan interaksi sosial siswa dengan menggunakan sosiometri.
Hasil penelitian dapat dikemukakan bahwa ada beberapa siswa yang memiliki
interaksi yang kurang baik,namun karena penelitian menggunakan tindak lanjut
berupa konseling kelompok maka hanya dapat dipilih 10 orang saja. Sebelum
dilaksanakan konseling kelompok hanya ada 2 orang yang berhasil masuk kepada
kategori popular. Pada siklus I setelah dilakukan konseling kelompok sudah
terjadi peningkatan interaksi sosial siswa dikelas yakni sebanyak 50% walaupun
belum mencapai target keberhasilan. Kemudian pada siklus II terjadi peningkatan
kembali sebanyak 60% dan pada siklus II ini sudah mencapai tingkat
keberhasilan. Jadi penggunaan sosiometri dapat meningkatkan interaksi sosial
siswa namun juga dibantu dengan adanya tindak lanjut berupa layana konseling
kelompok di sekolah SMP Swasta Budi Satrya Medan. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa interaksi sosial siswa (anggota kelompok) meningkat, hal ini
dapat membuktikan dari hasil analisis angket sosiometri, observasi, dokumentasi. |
en_US |