dc.description.abstract |
Penelitian dilaksanakan pada
bulan Juni sampai Agustus 2020 di Laboratorium Kultur Jaringan Alifa
Agricultural Research Centre (AARC), Jl. Brigjen Katamso No.454/51C, Medan
Maimun, Medan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi
benzyl amino purine (BAP) dan indole acetic acid (IAA) yang sesuai dalam media
Murashige dan Skoog (MS) pada multiplikasi tunas pisang raja secara in vitro
dalam penyediaan bahan tanaman yang unggul. Penelitian menggunakan
Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan 2 faktor, faktor pertama BAP
dengan 4 taraf, yaitu B0 = 0 mg/l, B1 = 0,5 mg/l, B2 = 1 mg/l dan B3 = 1,5 mg/l
serta faktor kedua yaitu IAA dengan 3 taraf, yaitu I0 = 0 mg/l, I1 = 0,25 mg/l dan
12 = 0,50 mg/l. Terdapat 12 kombinasi perlakuan yang diulang tiga kali
menghasilkan 36 unit percobaan, jumlah eksplan tiap perlakuan terdapat 2
eksplan, jumlah tanaman seluruhnya 72 eksplan. Parameter yang diukur adalah
persentase eksplan hidup, persentase eksplan menghasilkan tunas, jumlah Tunas
per eksplan dan tinggi tunas. Data hasil pengamatan dianalisis dengan
menggunakan analisis varian dan dilanjutkan dengan uji beda rataan menurut
Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Benzyl Amino Purine (BAP)
dengan konsentrasi 1,5 mg/liter memberikan pengaruh signifikan terhadap
persentase eksplan menghasilkan tunas dengan rataan tertinggi 44,44 %, jumlah
tunas per eksplan dengan rataan tertinggi 0,44 unit, dan tinggi tunas dengan rataan
tertinggi 1,76 cm pada multiplikasi tunas pisang raja. Indole Acetic Acid (IAA)
dengan konsentrasi 0,25-0,50 mg/liter memberikan pengaruh signifikan terhadap
persentase eksplan menghasilkan tunas, jumlah tunas per eksplan dan tinggi tunas
pada multiplikasi tunas pisang raja. Tidak terdapat interaksi Benzyl Amino Purine
(BAP) dan Indole Acetic Acid (IAA) pada semua parameter yang diukur |
en_US |