dc.description.abstract |
Persimpangan adalah bagian dari ruas jalan dimana arus dari berbagai arah atau
jurusan bertemu. Itulah sebabnya di persimpangan terjadi antar arus dari jurusan
yang berlawanan dan saling memotong sehingga mengakibatkan terjadinya
kemacetan di sepanjang lengan simpang. Analisa simpang tak bersinyal itu
kemacetannya dapat di kurangi dengan memisalkan pemasangan rambu lalu
lintas, pelebaran badan jalan, pembuatan pulau pada persimpangan. Salah satu
masalah yang perlu diperhatikan adalah persimpangan. Kinerja jalan harus
memperhitungkan tundaan akibat adanya simpang, baik itu simpang bersinyal
maupun simpang tak bersinyal. Pengambilan data volume lalulintas dilakukan
selama 7 hari (31 Agustus 2020 s/d 06 September 2020). Kemudian untuk
mengetahui kinerja simpang tak bersinyal pada persimpangan jalan Meranti dan
jalan Merbau maka dilakukan analisa volume lalulintas pada persimpangan
tersebut pada jam puncak tertinggi dari semua data dan didapat nilai volume
puncak yang telah dikalikan dengan nilai emp yaitu 697 smp/jam. Kemudian
setelah di analisis, didapat pula nilai kapasitas yang ada di persimpangan tersebut
berjumlah 3532 smp/jam. Selanjutnya analisa nilai derajat kejenuhan (DS) dan
didapat hasil DS berjumlah 0,2. Kemudian analisis peluang antrian dan didapat
hasil peluang antrian berkisar 2,71% - 9,01%. Dapat disimpulkan bahwa dengan
nilai derajat kejenuhan tersebut masih dibawah kapasitas itu sendiri atau bisa
dikatakan masih dalam kapasitas normal.
\ |
en_US |